Senin, 15 Oktober 2018

Sebut Prabowo Pemegang Kunci Surga, Timses Jokowi Skakmat PA 212! Begini Katanya!

Politik SARA kembali mencuat ke permukaan menjelang Pilpres 2019. Usai Farhat Abbas menyebut pemilih Jokowi-Ma'ruf bakal masuk surga, sedangkan yang tidak memilih bakal masuk neraka, hingga akhirnya dipecat sebagai Timses Jokowi, hal yang sama kembali dilakukan pendukung Prabowo-Sandi




Pernyataan yang diduga sarat dengan muatan politik identitas beraroma SARA itu dilontarkan oleh Jubir Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin. Saat deklarasi "Perempuan Prabowo" (12/10/2018), Bamukmin bilang jika ingin masuk surga, minta ke Allah, minta Rasul, bersama Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno


Terkait pernyataan tersebut, Jubir Timses Jokowi-Ma'ruf yang juga politisi Golkar Ace Hasan Syadzily, melontarkan kritikan yang cukup pedas. Ia menyebut Bamukmin tidak mengerti agama, tapi pingin menyeret-nyeret agama ke dalam politik.
Menurut Ace, seperti dikutip news.detik.com (13 Oktober 2018), urusan surga dan neraka tak relevan dengan kontestasi Pilpres 2019. Dia meminta Bamukmin tak menyeret-nyeret urusan agama ke dalam politik.

Ace menilai, tak ada pihak yang bisa menjamin seseorang bisa masuk surga. Ace menyarankan lawan politiknya untuk beradu gagasan dan program ketimbang memperdebatkan persoalan tersebut.
Ace pun bertanya-tanya, apakah Prabowo-Sandi sekarang akan masuk surga juga sehingga mereka menjamin bisa masuk surga? Nabi Muhammad saja tidak bisa menjamin seseorang masuk surga kok? Ia menegaskan, jangan sembarangan menyeret surga dan neraka untuk kepentingan Pilpres 2019.
Hem, menjelang Pilpres, tensi politik tampaknya kian meninggi. Kedua kubu, baik Jokowi-Mar'uf maupun Prabowo-Sandi akan berusaha mati-matian untuk memberikan citra terbaik buat jagoannya masing-masing.
Hal semacam itu sah-sah saja. Namun, menarik-narik soal agama ke dalam wilayah politik praktis dinilai sangat tidak tepat, bahkan sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin.
Apalagi, dalam acara Deklarasi Kampanye Damai beberapa waktu yang lalu, kedua kubu telah sepakat untuk menghindari hoaks, SARA, dan politik uang. Kalau Bamukmin ingin meniupkan janji surga bagi pemilih Prabowo-Sandi, sama saja meludahi wajah jagoannya.
PA 212 boleh saja mengklaim bahwa politik SARA telah berhasil memenangkan Anies-Sandi di Pilkada DKI. Namun, untuk Pilpres 2019, tunggu dulu! Indonesia bukan DKI. Ada perbedaan yang sangat kontras dari sisi jumlah pemilih dan berbagai perbedaan latar belakang sosial dan budaya.
Jadi, PA 212 tak perlu bermimpi untuk membawa strategi politik SARA di Pilkada DKI ke dalam kontestasi Pilpres 2019! Itu saja! ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar